Menyambung dari postingan sebelumnya, dan lagi-lagi masih soal desain, warna dan sekitarnya, kali ini saya akan membahas tentang "pengaruh sosial desain berdasarkan usia", baik itu anak-anak, remaja, ataupun orang tua.
Apa itu Sosial Desain ?
Sosial Desain dalam dunia desain dapat diartikan sebagai desain dalam arti pembentukan produk dan jasa. Sedangkan dalam dunia sosial, merupakan penciptaan realitas sosial, desain dari dunia sosial.
Pengaruhnya dengan Usia ?
Setiap desain yang dibuat pastilah memiliki maksud dan tujuan tersendiri, seperti pesan apa yang ingin disampaikan, atau kepada siapa pesan itu ditargetkan, jadi kita tidak bisa sembarangan dalam membuat desain.
Nah, yang akan saya bahas lebih jauh lagi adalah tentang kepada siapa pesan itu ditargetkan. Karena pengguna dari sosial desain itu sendiri beragam, maka untuk lebih mudahnya kita bagi berdasarkan usia. Karena berdasarkan usia, jadi targetnya kita bagi lagi menjadi anak-anak, remaja, dan orangtua. Berikut pembahasannya, pengaruhnya dan sedikit contoh-contohnya :
Target Pertama : Anak-anak
Usia sekitar 5-12 tahun. Pada usia tersebut, seseorang lebih suka dengan hal-hal yang sederhana, berbau imajinasi, warna-warna cerah dan bentuk-bentuk atau karakter yang lucu. Gunakan jenis, ukuran, dan warna font yang unik agar anak-anak tertarik, tidak cepat bosan membacanya, dan juga dapat menumbuhkan minat baca anak sedari dini.
Contohnya adalah buku cerita atau buku bacaan anak. Kebanyakan buku bacaan yang dibuat untuk anak-anak berisi lebih banyak gambar daripada tulisannya, serta dengan penggunaan warna-warna cerah yang mencolok dan menarik bagi mereka. Tulisannya pun dibuat dengan jenis font yang lucu, tidak kaku, dengan ukuran yang relatif besar. Materi yang disampaikan-pun masih sekitar dunia dongeng, cerita fabel, cerita rakyat dan semacamnya yang berguna untuk meningkatkan imajinasi ank tersebut.
Target Kedua : Remaja
Usia sekitar 12-22 tahun. Pada usia tersebut, seseorang lebih suka dengan hal-hal yang simpel, tidak terlalu berlebih dalam hal gambar dan warna. Karena tingkat pengelihatan pada usia ini masih relatif bagus, jadi tidak terlalu masalah dengan jenis atau ukuran font yang digunakan, namun untuk menghindari kebosanan saat membacanya, gunakan sedikit gambar-gambar yang menarik untuk membantu imajinasi.
Contohnya adalah novel. Sebagian remaja yang gemar membaca biasanya lebih memilih novel sebagai buku bacaanya, walaupun melibatkan sedikit gambar, tapi cerita dalam novel tersebut dapat meningkatkan imajinasi dan tatacara penulisan serta penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Target Ketiga : Orang Tua
Usia mulai dari 22 tahun dan seterusnya. Pada usia tersebut, seseorang lebih suka dengan hal-hal yang simpel dan sederhana, tidak bertele-tele dan langsung kepada pembahasan inti masalah, juga hal-hal yang berbau tentang kenyataan atau masalah-masalah sosial yang terjadi. Pemilihan warna atau desain tidak terlalu dipedulikan selama warna dan desain tersebut dapat dimengerti. Karena tingkat pengelihatan yang sudah mulai berkurang, maka gunakanlah jenis dan ukuran font yang standar, simpel, jelas, dan agak besar agar mudah dibaca.
Contohnya adalah koran. Walaupun terkesan banyak tulisan, namun materi dan gambar yang disajikan di koran adalah kenyataan. Hal ini disukai oleh orang tua karena mereka bisa tetap tahu tentang perkembangan zaman dan hal-hal yang terjadi di sekitar hanya dengan membaca saja.
Jadi kesimpulannya, untuk membuat sebuah desain, kita harus tahu dulu untuk siapa desain tersebut ditargetkan.
Apa itu Sosial Desain ?
Sosial Desain dalam dunia desain dapat diartikan sebagai desain dalam arti pembentukan produk dan jasa. Sedangkan dalam dunia sosial, merupakan penciptaan realitas sosial, desain dari dunia sosial.
Pengaruhnya dengan Usia ?
Nah, yang akan saya bahas lebih jauh lagi adalah tentang kepada siapa pesan itu ditargetkan. Karena pengguna dari sosial desain itu sendiri beragam, maka untuk lebih mudahnya kita bagi berdasarkan usia. Karena berdasarkan usia, jadi targetnya kita bagi lagi menjadi anak-anak, remaja, dan orangtua. Berikut pembahasannya, pengaruhnya dan sedikit contoh-contohnya :
Target Pertama : Anak-anak
Usia sekitar 5-12 tahun. Pada usia tersebut, seseorang lebih suka dengan hal-hal yang sederhana, berbau imajinasi, warna-warna cerah dan bentuk-bentuk atau karakter yang lucu. Gunakan jenis, ukuran, dan warna font yang unik agar anak-anak tertarik, tidak cepat bosan membacanya, dan juga dapat menumbuhkan minat baca anak sedari dini.
Contohnya adalah buku cerita atau buku bacaan anak. Kebanyakan buku bacaan yang dibuat untuk anak-anak berisi lebih banyak gambar daripada tulisannya, serta dengan penggunaan warna-warna cerah yang mencolok dan menarik bagi mereka. Tulisannya pun dibuat dengan jenis font yang lucu, tidak kaku, dengan ukuran yang relatif besar. Materi yang disampaikan-pun masih sekitar dunia dongeng, cerita fabel, cerita rakyat dan semacamnya yang berguna untuk meningkatkan imajinasi ank tersebut.
Target Kedua : Remaja
Usia sekitar 12-22 tahun. Pada usia tersebut, seseorang lebih suka dengan hal-hal yang simpel, tidak terlalu berlebih dalam hal gambar dan warna. Karena tingkat pengelihatan pada usia ini masih relatif bagus, jadi tidak terlalu masalah dengan jenis atau ukuran font yang digunakan, namun untuk menghindari kebosanan saat membacanya, gunakan sedikit gambar-gambar yang menarik untuk membantu imajinasi.
Contohnya adalah novel. Sebagian remaja yang gemar membaca biasanya lebih memilih novel sebagai buku bacaanya, walaupun melibatkan sedikit gambar, tapi cerita dalam novel tersebut dapat meningkatkan imajinasi dan tatacara penulisan serta penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Target Ketiga : Orang Tua
Usia mulai dari 22 tahun dan seterusnya. Pada usia tersebut, seseorang lebih suka dengan hal-hal yang simpel dan sederhana, tidak bertele-tele dan langsung kepada pembahasan inti masalah, juga hal-hal yang berbau tentang kenyataan atau masalah-masalah sosial yang terjadi. Pemilihan warna atau desain tidak terlalu dipedulikan selama warna dan desain tersebut dapat dimengerti. Karena tingkat pengelihatan yang sudah mulai berkurang, maka gunakanlah jenis dan ukuran font yang standar, simpel, jelas, dan agak besar agar mudah dibaca.
Contohnya adalah koran. Walaupun terkesan banyak tulisan, namun materi dan gambar yang disajikan di koran adalah kenyataan. Hal ini disukai oleh orang tua karena mereka bisa tetap tahu tentang perkembangan zaman dan hal-hal yang terjadi di sekitar hanya dengan membaca saja.
Jadi kesimpulannya, untuk membuat sebuah desain, kita harus tahu dulu untuk siapa desain tersebut ditargetkan.
Sekian tulisan dari saya, seperti biasa, terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan.
Saya Fajar, caw !
Saya Fajar, caw !
Terinspirasi dari :
Gambar dari :
No comments:
Post a Comment