Thursday, November 14, 2013

Bagaimana sebuah font dapat diterima di masyarakat ?

Apa itu FONT ?
Font merupakan berkas data elektronik yang berisi serangkaian ikon, karakter, ataupun simbol. Meski pada awalnya font merujuk pada suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sejak tahun 1990-an, terminologi font umumnya lebih merujuk pada bentuk-bentuk huruf ataupun ikon yang bersifat dinamis yang bisa diperbesar atau diperkecil ukurannya pada saat pencetakan. Jadi intinya menurut saya font itu adalah jenis atau tampilan dari huruf pada komputer. Ilmu yang mempelajari tentang font itu sendiri disebut dengan Tipografi.



Lalu bagaimana sebuah font tersebut dapat diterima oleh masyarakat?
Ada beberapa faktor yang menurut saya punya pengaruh dalam hal "bagaimana sebuah font dapat diterima oleh masyarakat", dan diterima disini maksudnya nyaman untuk dilihat, dibaca, tidak membosankan, atau mungkin malah membangkitkan minat kita untuk membaca. 
Faktor-faktornya, yaitu :

Satu, faktor individu.
Faktor individu yang dimaksud itu adalah jenis kelamin, sifat, hobi, dan lain-lain yang ada hubungannya dengan karakter seseorang. Contohnya seorang laki-laki biasanya cenderung memilih font yang normal, biasa, simple, begitu adanya, yang penting jadi. Sedangkan seorang wanita biasanya cenderung memilih font yang menurutnya "pas", lucu, rapih, atau terkesan "gue banget". Pada akhirnya, semua tergantung selera dan pribadi masing-masing orang.

Dua, faktor keadaan.
Faktor keadaan disini itu maksudnya berlaku untuk orang-orang yang lagi buru-buru, kepepet, sistem kejar semalam, kata teman-teman saya "durasi !", atau apapun itu yang menggambarkan keadaan mengerjakan tugas tapi dikejar dead line. Dalam keadaan seperti ini, orang-orang biasanya tidak terlalu memperhatikan jenis font yang digunakan. Mereka biasanya menggunakan font default seperti Times New Roman, atau mungkin malah memilih posisi font yang paling atas.
Selain keadaan "kepepet" diatas, keadaan lainnya yang berpengaruh terhadap pemilihan font yaitu keadaan atau suasana hati. Jika si penulis sedang merasa senang, biasanya akan memilih font yang terkesan ceria, playful, menyenangkan seperti Gigi, Pristina, Ravie, Jokerman atau mungkin Akbar. Lain halnya jika keadaan hati si penulis sedang jenuh, kesal, sedih, marah, kecewa, dan semua hal gloomy lainnya, biasanya akan menggunakan font yang terkesan seram seperti Chiller, atau mungkin malah tidak mau menulis sama sekali (-_-).

Tiga, faktor kebutuhan.
Maksudnya itu pemilihan jenis font sesuai dengan keperluan. Misalkan untuk penulisan surat resmi, maka penulis akan menggunakan jenis font yang terkesan formal, sopan, tegas, jelas, pokoknya tidak terkesan main-main, contohnya seperti font Times New Roman. Adalagi, untuk penulisan surat undangan pernikahan, biasanya akan menggunakan jenis font yang elok, indah, tulisan sambung, dengan kesan yang memancarkan kebahagiaan, contohnya seperti jenis font script, Brush Script MT, Edwardian Script ITC, Kunstler Script, Palace Script MT, dll.

Empat, faktor Tipografi.
Tipografi atau tatahuruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Jadi dalam ilmu tipografi itu sendiri memiliki beberapa pertimbangan dalam hal  mengaplikasian sebuah font kedalam sebuah tulisan, yaitu:
-Size, ukuran dari setiap jenis font itu berbeda. Pilihlah ukuran yang sesuai dengan keinginan dan audience yang ditargetkan.
-Leading, jarak antar baris tulisan. Hindari jarak antar baris terlalu dekat atau terlalu jauh agar tidak sulit dibaca.
-Tracking dan Kerning, mengatur jarak antar huruf. Tracking mengatur dan mengaplikasikan jarak antar huruf yang sama secara general, sedangkan Kerning mengatur jarak antar sepasang karakter saja, sehingga dapat menyesuaikan jarak sesuai kebutuhan dan membuat suatu kelompok karakter terlihat konsisten dalam hal jarak antar hurufnya.
-Measure, Lebar kolom tulisan. Agar pembaca tidak merasa malas dan cepat bosan ketika membaca tulisan yang dibuat, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa pembaca malas membaca tulisan yang terlalu panjang.

Sekian tulisan dari saya, seperti biasa, terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan.

Saya Fajar,   caw !

referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi

http://id.wikipedia.org/wiki/Huruf_komputer

http://arditoadi.blogspot.com/2013/11/bagaimana-sebuah-font-dapat-diterima-di.html

http://arsylzone.blogspot.com/2013/11/bagaimana-sebuah-font-dapat-diterima-di.html

http://ikapuchhino.blogspot.com/2013/11/bagaimana-sebuah-font-dapat-diterima.html