Friday, November 15, 2013

Panduan dalam Memilih Warna untuk Grafik

Melanjutkan dari dua artikel sebelumnya yaitu tentang bagaimana font dapat diterima oleh masyarakat dan kaitan font dengan GUI, kali ini saya akan membahas tentang panduan dalam pemilihan warna.

https://si0.twimg.com/profile_images/1706098939/LOGO-WARNA-FINAL-vertikal.jpg 
 Apa itu warna ? 
Dalam dunia pelajaran, warna dapat diartikan sebagai sebuah spektrum tertentu yang terdapat di dalam cahaya yang sempurna / putih. Sedangkan dalam dunia desain, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda.

Dalam pembuatan sebuah desain grafis, pemilihan warna menjadi sebuah aspek penting yang menentukan keberhasilan suatu media.  Desain Grafis itu sendiri merupakan sebuah karya yang diaplikasikan dalam media tertentu, sehingga harus memiliki daya tarik yang kuat dan disesuaikan dengan materi informasi serta target audiensnya sendiri. Untuk menghindari kasus pemilihan warna yang terkesan asal-asalan atau norak, berikut sedikit panduan dalam pemilihan warna.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna :

Satu, Konsep Desain.

Dengan menentukan konsep awal, maka kita bisa memperkirakan penggunaan warna yang sesuai, apakah ingin warna yang cerah, terang, redup, warna-warni, dan lain-lain. Maka terjemahkan dengan baik konsep yang mau diangkat sehingga akan melahirkan keputusan yang tepat, seperti apabila ingin menggunakan tema produk bayi maka gunakanlah warna yang terkesan lembut. 


Dua, Audiens.
Penentuan warna juga harus melihat siapa target audiens kita. Karakter dan selera setiap orang berbeda-beda, baik itu anak kecil, remaja, ataupun dewasa. Maka dari itu kita harus benar-benar mengetahui siapa target audiens kita, karena contohnya saja tidak mungkin kita memilih warna gelap yang identik dengan musik rock sementara audiens kita adalah pecinta musik pop.

Tiga, Kontras.

Setiap warna memiliki kekuatan masing-masing. Penentuan kontras warna yang tepat dapat membantu dalam hal penegasan informasi, dan memudahkan audiens untuk menangkap informasi yang ingin disampaikan. Penentuan kontras warna yang kurang tepat, dapat menimbulkan kebingungan bagi audiens, karena kesulitan untuk membedakan mana yang merupakan informasi tertinggi dan mana yang bukan. Pada informasi yang ingin difokuskan gunakanlah karakter warna yang kuat, sehingga bisa dengan mudah berfokus. Pada level informasi tertinggi diberikan porsi yang paling kuat, dan yang bukan utama diberi kontras yang agak lemah.

Empat, Irama.
Penggunaan warna akan lebih elegan jika mampu membangun irama yang baik disandingkan dengan ilustrasi, tulisan, tata letak, dan pemilihan warna untuk ilustrasi dan huruf. Elemen-elemen tersebut dapat membantu untuk mengoptimalkan sebuah karya desain itu sendiri, dan membuatnya menjadi lebih hidup.

http://blog.binadarma.ac.id/deniboey/wp-content/uploads/2012/10/PW2.jpg




http://bolchalkfrey.files.wordpress.com/2013/08/color.png

Sebaik-baiknya pemilihan warna dalam pembuatan sebuah desain grafis adalah jika desain tersebut dapat menarik perhatian, menyampaikan pesannya secara jelas, dan dapat diterima oleh semua kalangan.



Sekian tulisan dari saya, seperti biasa, terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan.
 
Saya Fajar,   caw !
referensi :

Kaitan Sebuah Font dengan GUI

Sebelumnya saya telah membahas tentang bagaimana sebuah font dapat diterima oleh masyarakat, nah.. kali ini masih akan membahas tentang font, namun sekarang yang akan dibahas adalah tentang kaitan sebuah font dengan GUI.

Apa itu GUI ?
GUI (Graphical User Interface) adalah antarmuka pada sistem operasi atau komputer yang menggunakan menu grafis agar mempermudah para pengguna-nya untuk berinteraksi dengan komputer atau sistem operasi.
 Menu grafis disini maksudnya adalah tampilan yang dihasilkan untuk membuat sistem operasi yang user-friendly atau agar para pengguna merasa nyaman dalam menggunakan komputer atau handphone/smartphone.

Kaitan Font dengan GUI ?
Font dan GUI saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan jenis, posisi, dan warna font yang tepat dapat meningkatkan kualitas tampilan dari GUI, dan sebuah font tanpa adanya GUI hanyalah sekedar tulisan biasa.
Jadi keduanya saling berkaitan untuk menciptakan sebuah tampilan yang nyaman dan mudah digunakan oleh user.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam sebuah GUI :

Satu, pengaturan posisi teks atau tulisan.
Maksudnya adalah gunakan ukuran teks yang sesuai, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, gunakan line spacing yang sesuai pula agar kita merasa nyaman saat membacanya, penggunaan jarak seperti enter ditiap paragrafnya akan memberikan kenyamanan lebih untuk pembaca.

Dua, pahami kebiasaan user.
Maksudnya lebih ke arah gadget seperti handphone/smartphone. Salah satu caranya adalah melakukan riset untuk lebih mengerti tentang user, contohnya Blackberry yang melakukan penelitian bagaimana orang asia mengetik di handphone, maka hasil dari riset mereka adalah penggunaan keypad qwerty di setiap produknya.
Ada pula I-phone dan pruduk ber-OS android dengan teknologi touchscreen-nya, lalu pada OS-nya dimana kita bisa memilih keypad qwerty atau yang model lama, dan juga segala macam tata letak tombol dan tampilan dari masing-masing OS tersebut, itu semua bisa diketahui dengan melakukan riset.
Tiga, pengaturan penempatan iklan.
Maksudnya bukan berarti kita tidak boleh memiliki iklan pada web, namun lebih kepada tentang penempatan dari iklan tersebut.
Perhatikan posisinya jangan sampai mengganggu pengunjung situs, apalagi iklan yang berupa pop-up yang harus kita tutup dahulu iklannya baru kemudian kita dapat membaca artikelnya, karena yang seperti itu hanya memiliki kemungkinan 5% saja orang yang memperhatikan iklannya.
Empat, pengaturan konten.
Maksudnya lebih ke arah tampilan dari situs itu sendiri. Atur posisi dimana artikelnya, judulnya, headernya, iklannya, gambarnya, flashnya dsb, jangan sampai pengunjung merasa tidak nyaman dengan situs kita.
Sekarang pembahasan contoh-contohnya. Yang pertama yaitu pada mesin pencari yang sudah tidak asing lagi bagi kita,yaitu GOOGLE. Menurut saya adalah web yang sangat efektif dalam meletekan kolom pencarian karena letak kotak pencarian yang berada tepat ditengah, kotak tersebut akan langsung tertangkap oleh mata kita tanpa harus susah payah mencarinya. Pada tulisan google, warna font yang digunakan pun cukup menarik dan terkadang akan berubah tampilannya.

 

Yang kedua adalah detikcom, sebuah situs berita aktual, artikel, dan fasilitas online.Menurut saya situs ini memiliki banyak kelebihan dalam hal tampilan, seperti berlebihnya iklan yang ditampilkan, membuat pembaca menjadi kesulitan, kurang fokus, bahkan pusing dan cepat bosan dalam membaca ataupun mencari artikel yang diinginkan. Informasi yang ingin disampaikan-pun menjadi rancu, karena posisi dari iklan-iklan tersebut yang hampir bertebaran di seluruh tampilan situs tersebut, belum lagi warna dan segala jenis font yang berbeda dari iklan tersebut.


Sekian tulisan dari saya, seperti biasa, terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan.
 
Saya Fajar,   caw !

referensi :



Thursday, November 14, 2013

Bagaimana sebuah font dapat diterima di masyarakat ?

Apa itu FONT ?
Font merupakan berkas data elektronik yang berisi serangkaian ikon, karakter, ataupun simbol. Meski pada awalnya font merujuk pada suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sejak tahun 1990-an, terminologi font umumnya lebih merujuk pada bentuk-bentuk huruf ataupun ikon yang bersifat dinamis yang bisa diperbesar atau diperkecil ukurannya pada saat pencetakan. Jadi intinya menurut saya font itu adalah jenis atau tampilan dari huruf pada komputer. Ilmu yang mempelajari tentang font itu sendiri disebut dengan Tipografi.



Lalu bagaimana sebuah font tersebut dapat diterima oleh masyarakat?
Ada beberapa faktor yang menurut saya punya pengaruh dalam hal "bagaimana sebuah font dapat diterima oleh masyarakat", dan diterima disini maksudnya nyaman untuk dilihat, dibaca, tidak membosankan, atau mungkin malah membangkitkan minat kita untuk membaca. 
Faktor-faktornya, yaitu :

Satu, faktor individu.
Faktor individu yang dimaksud itu adalah jenis kelamin, sifat, hobi, dan lain-lain yang ada hubungannya dengan karakter seseorang. Contohnya seorang laki-laki biasanya cenderung memilih font yang normal, biasa, simple, begitu adanya, yang penting jadi. Sedangkan seorang wanita biasanya cenderung memilih font yang menurutnya "pas", lucu, rapih, atau terkesan "gue banget". Pada akhirnya, semua tergantung selera dan pribadi masing-masing orang.

Dua, faktor keadaan.
Faktor keadaan disini itu maksudnya berlaku untuk orang-orang yang lagi buru-buru, kepepet, sistem kejar semalam, kata teman-teman saya "durasi !", atau apapun itu yang menggambarkan keadaan mengerjakan tugas tapi dikejar dead line. Dalam keadaan seperti ini, orang-orang biasanya tidak terlalu memperhatikan jenis font yang digunakan. Mereka biasanya menggunakan font default seperti Times New Roman, atau mungkin malah memilih posisi font yang paling atas.
Selain keadaan "kepepet" diatas, keadaan lainnya yang berpengaruh terhadap pemilihan font yaitu keadaan atau suasana hati. Jika si penulis sedang merasa senang, biasanya akan memilih font yang terkesan ceria, playful, menyenangkan seperti Gigi, Pristina, Ravie, Jokerman atau mungkin Akbar. Lain halnya jika keadaan hati si penulis sedang jenuh, kesal, sedih, marah, kecewa, dan semua hal gloomy lainnya, biasanya akan menggunakan font yang terkesan seram seperti Chiller, atau mungkin malah tidak mau menulis sama sekali (-_-).

Tiga, faktor kebutuhan.
Maksudnya itu pemilihan jenis font sesuai dengan keperluan. Misalkan untuk penulisan surat resmi, maka penulis akan menggunakan jenis font yang terkesan formal, sopan, tegas, jelas, pokoknya tidak terkesan main-main, contohnya seperti font Times New Roman. Adalagi, untuk penulisan surat undangan pernikahan, biasanya akan menggunakan jenis font yang elok, indah, tulisan sambung, dengan kesan yang memancarkan kebahagiaan, contohnya seperti jenis font script, Brush Script MT, Edwardian Script ITC, Kunstler Script, Palace Script MT, dll.

Empat, faktor Tipografi.
Tipografi atau tatahuruf merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Jadi dalam ilmu tipografi itu sendiri memiliki beberapa pertimbangan dalam hal  mengaplikasian sebuah font kedalam sebuah tulisan, yaitu:
-Size, ukuran dari setiap jenis font itu berbeda. Pilihlah ukuran yang sesuai dengan keinginan dan audience yang ditargetkan.
-Leading, jarak antar baris tulisan. Hindari jarak antar baris terlalu dekat atau terlalu jauh agar tidak sulit dibaca.
-Tracking dan Kerning, mengatur jarak antar huruf. Tracking mengatur dan mengaplikasikan jarak antar huruf yang sama secara general, sedangkan Kerning mengatur jarak antar sepasang karakter saja, sehingga dapat menyesuaikan jarak sesuai kebutuhan dan membuat suatu kelompok karakter terlihat konsisten dalam hal jarak antar hurufnya.
-Measure, Lebar kolom tulisan. Agar pembaca tidak merasa malas dan cepat bosan ketika membaca tulisan yang dibuat, sebab tidak dapat dipungkiri bahwa pembaca malas membaca tulisan yang terlalu panjang.

Sekian tulisan dari saya, seperti biasa, terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan.

Saya Fajar,   caw !

referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi

http://id.wikipedia.org/wiki/Huruf_komputer

http://arditoadi.blogspot.com/2013/11/bagaimana-sebuah-font-dapat-diterima-di.html

http://arsylzone.blogspot.com/2013/11/bagaimana-sebuah-font-dapat-diterima-di.html

http://ikapuchhino.blogspot.com/2013/11/bagaimana-sebuah-font-dapat-diterima.html